MODUL SEJARAH
Mata
Pelajaran : Sejarah
Kelas : X (sepuluh)
Semester : 1 (ganjil)
Jenjang
Sekolah : SMA
Pertemuan
ke : 3 (2 jampel)
A.
Standar
Kompetensi :
1. Memahami prinsip dasar ilmu sejarah.
B.
Kompetensi
Dasar :
1.1. Menjelaskan pengertian dan ruang
lingkup ilmu sejarah
C.
Tujuan
Pembelajaran :
1.
Siswa dapat mempresentasikan hasil analisis
tentang kedudukan sejarah sebagai sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni
sehingga dapat berpikir kritis.
2.
Siswa dapat mempresentasikan hasil
analisis tentang manfaat mempelajari sejarah sebagai edukatif agar dapat berpikir kritis.
3.
Siswa
dapat menjelaskan secara tertulis dalam bentuk makalah tentang manfaat sejarah
sebagai rekreatif agar dapat berjiwa
wirausaha.
D.
Indikator :
1.
Mempresentasikan hasil analisis tentang
kedudukan sejarah sebagai sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni sehingga dapat
berpikir kritis.
2.
Mempresentasikan hasil analisis tentang
manfaat mempelajari sejarah sebagai edukatif agar dapat berpikir kritis.
3.
Menjelaskan
secara tertulis dalam bentuk makalah tentang manfaat sejarah sebagai rekreatif
agar dapat berjiwa wirausaha.
E. Materi Pembelajaran :
1.
Kedudukan sejarah sebagai sebagai
peristiwa, kisah, ilmu dan seni
Pada pertemuan yang
lalu sudah membahas pengertian sejarah. Tentunya para siswa dapat membedakan
apakah sejarah itu hanya sekedar pengetahuan atau sudah menjadi ilmu
pengetahuan. Untuk pertemuan kali ini akan kita pelajari bersama mengenai
a.
Kedudukan sejarah sebagai sebagai
peristiwa
Sejarah berhubungan dengan
berbagai peristiwa kehidupan manusia yang terjadi pada masa lalu. Sejarah
sebagai peristiwa adalah peristiwa sejarah yang terjadi apa adanya, tanpa
campur tangan dari pihak lain. Peristiwa sejarah dilakukan secara langsung oleh
pelaku sejarah itu sendiri. Perhatikan gambar dibawah ini :
Foto tersebut
menunjukkan peristiwa bersejarah. Dimana upacara proklamasi kemerdekaan
Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dilakukan secara langsung oleh para
pelaku sejarah seperti Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta, S. Suhud, Shodanco
Singgih dan sebagainya.
Sejarah sebagai
peristiwa termasuk sejarah objektif, dimana terjadinya peristiwa tersebut tanpa
campur tangan pihak lain seperti wartawan, juru foto, juru kamera. Sehingga
peristiwanya bersifat objektif atau apa adanya, tidak ada unsur kepentingan
individu maupun golongan.
b.
Kedudukan sejarah sebagai sebagai kisah
Sejarah sebagai kisah
adalah peristiwa sejarah yang dikisahkan kembali dalam bentuk cerita lisan,
naskah drama, film, buku, tabloid, majalah dan sebagainya. Sehingga ada campur
tangan dari pihak lain, seperti ahli sejarah, guru sejarah, bintang film,
sutradara, juru foto, juru kamera, wartawan dan sebagainya.
Sejarah sebagai kisah
bersifat subyektif, dimana fakta sejarah yang benar-benar terjadi dapat dikurangi
atau ditambah untuk kepentingan pihak tertentu. Sehingga akan timbul salah
penafsiran terhadap fakta sejarah yang ada. Bahkan fakta sejarah yang dianggap
merugikan golongan tertentu dibuat, diganti dengan fakta lain yang sudah
direkayasa oleh pihak lain.
c.
Kedudukan sejarah sebagai sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu
adalah ilmu sejarah yang berusaha mempelajari fakta-fakta yang terdapat dalam
peristiwa sejarah. Agar didalam mempelajari fakta-fakta sejarah bersifat
objektif, maka kedudukan sejarah sebagai ilmu harus memenuhi syarat metode
penelitian sejarah, sebagai berikut :
1.
Heuristik yaitu mengumpulkan sumber
sejarah.
2.
Verifikasi yaitu mengkritik, memeriksa,
mengoreksi, menilai sumber sejarah.
3.
Intepretasi yaitu memberikan pandangan teoritis, pendapat,
penafsiran dan komentar terhadap sumber yang telah diverifikasi.
4.
Historiografi yaitu penulisan kembali peristiwa sejarah
berdasarkan sumber yang telah dikumpulkan, diverifikasi dan diintepretasi.
Agar ilmu sejarah dapat
dibuktikan kebenarannya, maka harus didukung dengan bukti-bukti otentik seperti
dokumen, nafkah, prasasti, catatan, benda-benda bersejarah misalnya gedung,
benteng, senjata, jalan, monumen, foto dan sebagainya.
d.
Kedudukan sejarah sebagai sebagai seni
Kedudukan sejarah
sebagai sebagai seni adalah peristiwa sejarah yang diangkat kembali dalam
bentuk cerita, seperti novel, cerpen, drama, komik. Kisah peristiwa bersejarah
disusun kembali menurut kaidah-kaidah kesenian. Perhatikan naskah drama berikut
:
NASKAH DRAMA
PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945
Berita
Kekalahan Jepang
Walaupun
peperangan di Eropa telah berakhir tetapi karena semangat juang tentara Jepang
masih tinggi mengakibatkan Perang Pasifik terus berlangsug.walaupun kota-kota
penting di Jepang telah mengalami serangan bom dari Sekutu tetapi keadaan ini
tidak menyebabkan tentara Jepang menyerah.Karena tidak sabar akhirnya pada
tanggal 6 dan 9 agustus 1945 Jepang dijatuhi bom atom oleh Sekutu.Dan akhirnya
dalam Perang Asia Timur Raya (Perang Dai Toa) Jepang mengalami kekalahan besar.
Kaisar Hiroto pun dengan terpaksa mengakui kekalahannya pada tanggal 14 Agustus
1945.Berita tersebut lalu tersebar ke seluruh dunia dan berhasil diketahui oleh
pemuda, dan pemuda yang pertama kali mengetahuinya adalah Sutan Syarir pada
sore harinya. Lalu pada sore itu juga Sutan Syahrir pergi untuk menemui Bung
Hatta.
Sutan
Syahrir :”Selamat sore…”
Bung
Hatta :”Ya…selamat sore, ada keperluan apakah kiranya anda Datang kemari Bung
Sutan…?”
Sutan
Syahrir :”Saya hanya ingin memberitahukan bahwa saya telah mendengar berita
kekalahan Jepang dari Sekutu.”
Bung
Hatta :”Bagaimana anda bisa mengetahui hal itu?Bukankah sudah semua stasiun
radio milik kita di oleh tentara Jepang?”
Sutan
Syahrir :”Memang semua Radio milik kita sudah di segel.Tapi, kami mendengar
berita ini dari radio gelap yang kami buat sendiri, bahkan kami selama ini
mengamati jalannya perang secara sembunyi. Bagaimana pendapat anda?”
Bung
Hatta :”Ini adalah berita yang sangat baik”
Sutan
Syahrir :”Oh ya…bagaimana kalau kita memanfaatkan kesempatan ini untuk
memproklamasikan kemerdekaan. Dan saya ada bagaimana kalau pernyataan
kemerdekaan tidak dilakukan oleh PPKI.”
Bung
Hatta :”Memangnya kenapa?”
Sutan
Syahrir :”Karena saya khawatir bahwa kemerdekaan ini dicap Sekutu buatan
Jepang.”
Bung
Hatta :”Tapi saya tidak bisa memutuskannya sendiri bagaimana jika sekarang
menemui Bung Karno?”
Sutan
Syahrir :”Baiklah kalau begitu.”
Akhirnya
mereka menemui Bung Karno yang saat itu menjabat sebagai ketua PPKI.
Bung
Hatta :”Permisi, selamat sore…” Bung Karno :”Ya, selamat sore ada perlu apa
ya?”
Bung
Hatta :”Apakah Bung sudah tahu tentang berita kekalahan Jepang?”
Bung
Karno :”Ya…tapi saya belum yakin sepenuhnya tentang berita tersebut.”
Sutan
Syahrir :”Bung apakah kita bisa memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur
tangan PPKI?”
Bung
Karno :”Saya rasa tidak mungkin.Dan saya pun tidak bisa Memutuskanya sendiri.”
Pada
hari berikutnya Bung Karno dan Bung Hatta didampingi oleh Ahmad Soebardjo pergi
ke kantor pemerintah Jepang (Gunseikanbu) untuk mencari Informasi. Usaha itu
gagal karena semua pejabat dipanggil ke Markas Besar angkatan
perang(Gunsereibu),kemudian mereka bertiga pergi ke rumah Laksamana Maeda yaitu
kepala perwakilan angkatan laut Jepang di Jakarta.
2.
Manfaat mempelajari sejarah sebagai
edukatif.
Kalau kalian pernah
berkunjung ke candi Borobudur, maka yang kalian lihat adalah bangunan candi
yang terbuat dari susunan batu dihiasi oleh stupa, patung dan relief.
Perhatikan gambar candi Borobudur dibawah ini.
Setelah memperhatikan bangunan
candi tersebut, maka kalian akan memperoleh pelajaran berharga. Dimana bangunan
candi tersebut mendidik kepada kita, bahwa batu-batu yang ada dialam sekitar dapat
digunakan sebagai bahan bangunan, membuat patung, membuat relief, membuat prasasti
bahkan dapat digunakan untuk membuat mata cincin. Sehingga meskipun sekarang jamannya
sudah modern, tetapi manusia masih menggunakan batu untuk membuat berbagai macam
peralatan.
3.
Manfaat
sejarah sebagai rekreatif.
Peninggalan-peninggalan sejarahi
seperti candi, benteng, monumen, museum, dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi.
Sehingga bagi suatu daerah yang banyak memiliki peninggalan-peninggalan bersejarah
menjadi tempat tujuan para wisatawan untuk berlibur. Contohnya adalah daerah Yogyakarta
dan sekitarnya yang menjadi tempat tujuan wisata.
A.
Tugas
diskusi
Diskusikan bersama kelompok kalian
mengenai
1.
Peristiwa
proklamasi tanggal 17 Agstus 1945. Bagaimanakah hubungan peristiwa tersebut
dengan kedudukan sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni ?
2.
Jika
kalian pernah berkunjung ke candi Borobudur, maka kalian dapat mengetahui bahwa
bangunan candi itu dibuat dari batu, dihiasi dengan stupa, patung dan reliaf.
Bagaimana manfaat candi-candi yang ada di Indonesia bagi manusia pada jaman
sekarang ?
B.
Soal-soal
latihan
1.
Peristiwa
sejarah yang terjadi apa adanya atau objektif, tanpa campur tangan dari pihak
manapun, merupakan kedudukan sejarah sebagai ...
a)
Kisah
b)
Inspiratif
c)
Seni
d)
Edukatif
e)
Peristiwa
2.
Peristiwa
proklamasi kemerdekaan Indonesi 17 Agustus 1945 yang jadikan sebagai inspirasi
untuk membuat naskah drama, merupakan kedudukan sejarah sebagai....
a)
Instruktif
b)
Edukatif
c)
Kisah
d)
Inspiratif
e)
Rekreatif
3.
Peristiwa
sejarah yang disampaikan atau dikisahkan
oleh pihak lain seperti wartawan, reporter, sutradara dan lain-lain, maka
terdapat unsur-unsur yang bersifat ...
a)
Instruktif
b)
Subjektif
c)
Inspiratif
d)
Kisah
e)
Rekreatif
4.
Kisah
sejarah sejarah yang disampaikan kembali berdasarkan metodologi ilmiah oleh
ahli sejarah sehingga dapat dipercaya kebenarannya, maka sejarah mempunyai kedudukan
sebagai ...
a)
Pengetahuan
b)
Edukatif
c)
Seni
d)
Ilmu
e)
Rekreatif
5.
Banyak
turis asing yang datang berkunjung ke Magelang untuk menikmati kemegahan candi
Borobudur. Maka turis asing tersebut mempelajari manfaat sejarah sebagai ...
a)
Rekreatif
b)
Instruktif
c)
Edukatif
d)
Inspiratif
e)
Metodologis
6.
Ketika
ada wisatawan yang mengamati struktur bangunan candi Prambanan dengan teliti.
Maka wisatawan tersebut mempelajari manfaat sejarah sebagai ...
a)
Ilmu
pengetahuan
b)
Instruktif
c)
Edukatif
d)
Inspiratif
e)
Metodologis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar