Senin, 23 September 2013


MODUL SEJARAH

Mata Pelajaran            : Sejarah
Kelas                           : X (sepuluh)
Semester                      : 1 (ganjil)
Jenjang Sekolah          : SMA
Pertemuan ke              : 3 (2 jampel)

A.           Standar Kompetensi      :
1. Memahami prinsip dasar ilmu sejarah.
B.            Kompetensi Dasar         :
1.1. Menjelaskan pengertian dan ruang lingkup ilmu sejarah
C.            Tujuan Pembelajaran     :
1.             Siswa dapat mempresentasikan hasil analisis tentang kedudukan sejarah sebagai sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni sehingga dapat berpikir kritis.
2.             Siswa dapat mempresentasikan hasil analisis tentang manfaat mempelajari sejarah sebagai edukatif agar dapat berpikir kritis.
3.             Siswa dapat menjelaskan secara tertulis dalam bentuk makalah tentang manfaat sejarah sebagai rekreatif agar dapat berjiwa wirausaha.
D.           Indikator                        :
1.             Mempresentasikan hasil analisis tentang kedudukan sejarah sebagai sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni sehingga dapat berpikir kritis.
2.             Mempresentasikan hasil analisis tentang manfaat mempelajari sejarah sebagai edukatif agar dapat berpikir kritis.
3.             Menjelaskan secara tertulis dalam bentuk makalah tentang manfaat sejarah sebagai rekreatif agar dapat berjiwa wirausaha.
E.      Materi Pembelajaran      :
1.             Kedudukan sejarah sebagai sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni
Pada pertemuan yang lalu sudah membahas pengertian sejarah. Tentunya para siswa dapat membedakan apakah sejarah itu hanya sekedar pengetahuan atau sudah menjadi ilmu pengetahuan. Untuk pertemuan kali ini akan kita pelajari bersama mengenai
a.         Kedudukan sejarah sebagai sebagai peristiwa

Sejarah berhubungan dengan berbagai peristiwa kehidupan manusia yang terjadi pada masa lalu. Sejarah sebagai peristiwa adalah peristiwa sejarah yang terjadi apa adanya, tanpa campur tangan dari pihak lain. Peristiwa sejarah dilakukan secara langsung oleh pelaku sejarah itu sendiri. Perhatikan gambar dibawah ini :
Foto tersebut menunjukkan peristiwa bersejarah. Dimana upacara proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 dilakukan secara langsung oleh para pelaku sejarah seperti Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta, S. Suhud, Shodanco Singgih dan sebagainya.
Sejarah sebagai peristiwa termasuk sejarah objektif, dimana terjadinya peristiwa tersebut tanpa campur tangan pihak lain seperti wartawan, juru foto, juru kamera. Sehingga peristiwanya bersifat objektif atau apa adanya, tidak ada unsur kepentingan individu maupun golongan.
b.        Kedudukan sejarah sebagai sebagai kisah
Sejarah sebagai kisah adalah peristiwa sejarah yang dikisahkan kembali dalam bentuk cerita lisan, naskah drama, film, buku, tabloid, majalah dan sebagainya. Sehingga ada campur tangan dari pihak lain, seperti ahli sejarah, guru sejarah, bintang film, sutradara, juru foto, juru kamera, wartawan dan sebagainya.
Sejarah sebagai kisah bersifat subyektif, dimana fakta sejarah yang benar-benar terjadi dapat dikurangi atau ditambah untuk kepentingan pihak tertentu. Sehingga akan timbul salah penafsiran terhadap fakta sejarah yang ada. Bahkan fakta sejarah yang dianggap merugikan golongan tertentu dibuat, diganti dengan fakta lain yang sudah direkayasa oleh pihak lain.
c.         Kedudukan sejarah sebagai sebagai ilmu
Sejarah sebagai ilmu adalah ilmu sejarah yang berusaha mempelajari fakta-fakta yang terdapat dalam peristiwa sejarah. Agar didalam mempelajari fakta-fakta sejarah bersifat objektif, maka kedudukan sejarah sebagai ilmu harus memenuhi syarat metode penelitian sejarah, sebagai berikut :
1.        Heuristik yaitu mengumpulkan sumber sejarah.
2.        Verifikasi yaitu mengkritik, memeriksa, mengoreksi, menilai sumber sejarah.
3.        Intepretasi  yaitu memberikan pandangan teoritis, pendapat, penafsiran dan komentar terhadap sumber yang telah diverifikasi.
4.        Historiografi  yaitu penulisan kembali peristiwa sejarah berdasarkan sumber yang telah dikumpulkan, diverifikasi dan diintepretasi.
Agar ilmu sejarah dapat dibuktikan kebenarannya, maka harus didukung dengan bukti-bukti otentik seperti dokumen, nafkah, prasasti, catatan, benda-benda bersejarah misalnya gedung, benteng, senjata, jalan, monumen, foto dan sebagainya.
d.        Kedudukan sejarah sebagai sebagai seni
Kedudukan sejarah sebagai sebagai seni adalah peristiwa sejarah yang diangkat kembali dalam bentuk cerita, seperti novel, cerpen, drama, komik. Kisah peristiwa bersejarah disusun kembali menurut kaidah-kaidah kesenian. Perhatikan naskah drama berikut :
NASKAH DRAMA
PERISTIWA SEKITAR PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945

Berita Kekalahan Jepang
Walaupun peperangan di Eropa telah berakhir tetapi karena semangat juang tentara Jepang masih tinggi mengakibatkan Perang Pasifik terus berlangsug.walaupun kota-kota penting di Jepang telah mengalami serangan bom dari Sekutu tetapi keadaan ini tidak menyebabkan tentara Jepang menyerah.Karena tidak sabar akhirnya pada tanggal 6 dan 9 agustus 1945 Jepang dijatuhi bom atom oleh Sekutu.Dan akhirnya dalam Perang Asia Timur Raya (Perang Dai Toa) Jepang mengalami kekalahan besar. Kaisar Hiroto pun dengan terpaksa mengakui kekalahannya pada tanggal 14 Agustus 1945.Berita tersebut lalu tersebar ke seluruh dunia dan berhasil diketahui oleh pemuda, dan pemuda yang pertama kali mengetahuinya adalah Sutan Syarir pada sore harinya. Lalu pada sore itu juga Sutan Syahrir pergi untuk menemui Bung Hatta.
Sutan Syahrir :”Selamat sore…”
Bung Hatta :”Ya…selamat sore, ada keperluan apakah kiranya anda Datang kemari Bung Sutan…?”
Sutan Syahrir :”Saya hanya ingin memberitahukan bahwa saya telah mendengar berita kekalahan Jepang dari Sekutu.”
Bung Hatta :”Bagaimana anda bisa mengetahui hal itu?Bukankah sudah semua stasiun radio milik kita di oleh tentara Jepang?”
Sutan Syahrir :”Memang semua Radio milik kita sudah di segel.Tapi, kami mendengar berita ini dari radio gelap yang kami buat sendiri, bahkan kami selama ini mengamati jalannya perang secara sembunyi. Bagaimana pendapat anda?”
Bung Hatta :”Ini adalah berita yang sangat baik”
Sutan Syahrir :”Oh ya…bagaimana kalau kita memanfaatkan kesempatan ini untuk memproklamasikan kemerdekaan. Dan saya ada bagaimana kalau pernyataan kemerdekaan tidak dilakukan oleh PPKI.”
Bung Hatta :”Memangnya kenapa?”
Sutan Syahrir :”Karena saya khawatir bahwa kemerdekaan ini dicap Sekutu buatan Jepang.”
Bung Hatta :”Tapi saya tidak bisa memutuskannya sendiri bagaimana jika sekarang menemui Bung Karno?”
Sutan Syahrir :”Baiklah kalau begitu.”
Akhirnya mereka menemui Bung Karno yang saat itu menjabat sebagai ketua PPKI.
Bung Hatta :”Permisi, selamat sore…” Bung Karno :”Ya, selamat sore ada perlu apa ya?”
Bung Hatta :”Apakah Bung sudah tahu tentang berita kekalahan Jepang?”
Bung Karno :”Ya…tapi saya belum yakin sepenuhnya tentang berita tersebut.”
Sutan Syahrir :”Bung apakah kita bisa memproklamasikan kemerdekaan tanpa campur tangan PPKI?”
Bung Karno :”Saya rasa tidak mungkin.Dan saya pun tidak bisa Memutuskanya sendiri.”
Pada hari berikutnya Bung Karno dan Bung Hatta didampingi oleh Ahmad Soebardjo pergi ke kantor pemerintah Jepang (Gunseikanbu) untuk mencari Informasi. Usaha itu gagal karena semua pejabat dipanggil ke Markas Besar angkatan perang(Gunsereibu),kemudian mereka bertiga pergi ke rumah Laksamana Maeda yaitu kepala perwakilan angkatan laut Jepang di Jakarta.


2.             Manfaat mempelajari sejarah sebagai edukatif.
Kalau kalian pernah berkunjung ke candi Borobudur, maka yang kalian lihat adalah bangunan candi yang terbuat dari susunan batu dihiasi oleh stupa, patung dan relief. Perhatikan gambar candi Borobudur dibawah ini.












Setelah memperhatikan bangunan candi tersebut, maka kalian akan memperoleh pelajaran berharga. Dimana bangunan candi tersebut mendidik kepada kita, bahwa batu-batu yang ada dialam sekitar dapat digunakan sebagai bahan bangunan, membuat patung, membuat relief, membuat prasasti bahkan dapat digunakan untuk membuat mata cincin. Sehingga meskipun sekarang jamannya sudah modern, tetapi manusia masih menggunakan batu untuk membuat berbagai macam peralatan.
3.             Manfaat sejarah sebagai rekreatif.
Peninggalan-peninggalan sejarahi seperti candi, benteng, monumen, museum, dapat dimanfaatkan sebagai tempat rekreasi. Sehingga bagi suatu daerah yang banyak memiliki peninggalan-peninggalan bersejarah menjadi tempat tujuan para wisatawan untuk berlibur. Contohnya adalah daerah Yogyakarta dan sekitarnya yang menjadi tempat tujuan wisata.

A.           Tugas diskusi
Diskusikan bersama kelompok kalian mengenai
1.             Peristiwa proklamasi tanggal 17 Agstus 1945. Bagaimanakah hubungan peristiwa tersebut dengan kedudukan sejarah sebagai peristiwa, kisah, ilmu dan seni ?
2.             Jika kalian pernah berkunjung ke candi Borobudur, maka kalian dapat mengetahui bahwa bangunan candi itu dibuat dari batu, dihiasi dengan stupa, patung dan reliaf. Bagaimana manfaat candi-candi yang ada di Indonesia bagi manusia pada jaman sekarang ?
B.            Soal-soal latihan
1.             Peristiwa sejarah yang terjadi apa adanya atau objektif, tanpa campur tangan dari pihak manapun, merupakan kedudukan sejarah sebagai ...
a)        Kisah
b)        Inspiratif
c)        Seni
d)       Edukatif
e)        Peristiwa
2.             Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesi 17 Agustus 1945 yang jadikan sebagai inspirasi untuk membuat naskah drama, merupakan kedudukan sejarah sebagai....
a)        Instruktif
b)        Edukatif
c)        Kisah
d)       Inspiratif
e)        Rekreatif
3.             Peristiwa sejarah yang disampaikan  atau dikisahkan oleh pihak lain seperti wartawan, reporter, sutradara dan lain-lain, maka terdapat unsur-unsur yang bersifat ...
a)        Instruktif
b)        Subjektif
c)        Inspiratif
d)       Kisah
e)        Rekreatif
4.             Kisah sejarah sejarah yang disampaikan kembali berdasarkan metodologi ilmiah oleh ahli sejarah sehingga dapat dipercaya kebenarannya, maka sejarah mempunyai kedudukan sebagai ...
a)        Pengetahuan
b)        Edukatif
c)        Seni
d)       Ilmu
e)        Rekreatif
5.             Banyak turis asing yang datang berkunjung ke Magelang untuk menikmati kemegahan candi Borobudur. Maka turis asing tersebut mempelajari manfaat sejarah sebagai ...
a)        Rekreatif
b)        Instruktif
c)        Edukatif
d)       Inspiratif
e)        Metodologis
6.             Ketika ada wisatawan yang mengamati struktur bangunan candi Prambanan dengan teliti. Maka wisatawan tersebut mempelajari manfaat sejarah sebagai ...
a)        Ilmu pengetahuan
b)        Instruktif
c)        Edukatif
d)       Inspiratif
e)        Metodologis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar